21.07 0 Comments

Sabtu, 05 Desember 2015 | 10:39
      Email

16 Tewas Akibat Bom Molotov di Klub Malam Kairo

Ilustrasi bom molotov
Ilustrasi bom molotov (www.guns.com)
Kairo- Sebanyak 16 orang tewas dan setidaknya lima orang terluka akibat pelemparan sebuah bom molotov di klub malam Kairo, Mesir, hari Jumat (4/12). Seorang pejabat pemerintah mengatakan salah satu penyerang adalah pegawai yang telah dipecat dari pembangunan di wilayah Agouza di Kairo.
Para korban tewas karena mengalami luka bakar atau sesak napas. Klub malam yang juga restoran, berlokasi di lantai bawah tanah tanpa rute evakuasi. Manajer klub, Hussain Hassan, mengaku sudah mencoba untuk melindungi sekelompok orang masuk ke klub karena diduga akan menimbulkan masalah.
"Mereka adalah sekelompok preman. Saya mencegah mereka memasuki klub sekitar pukul empat pagi karena mereka mabuk dan menimbulkan masalah," katanya.
"Sekitar pukul 06.30 pagi, enam preman kembali dengan tiga motor dan menyerang toko dengan senjata dan bom molotov," tambah Hassan.
Hassan mengatakan semua korban adalah karyawan klub malam terdiri dari 11 laki-laki dan lima perempuan. Informasi berbeda disampaikan kantor berita pemerintah Mesir, Mena, yang mengutip seorang pejabat keamanan, bahwa tiga pria dengan sebuah sepeda motor yang melemparkan bom molotov ke klub kemudian melarikan diri.
Sebuah video online memperlihatkan asap tebal keluar dari pintu restoran sedangkan orang-orang di luar tidak dapat membantu. Sejumlah laporan menyebutkan para penyerang menyiram bensin di pintu masuk klub malam yang berlokasi di lantai dasar, untuk mencegah orang-orang yang berada di dalam untuk keluar.
Seorang saksi mata, Mohammed Ali, yang bekerja di toko dekat klub, mengaku mendengar suara tembakan pada dini hari. Menurutnya, penyebab orang-orang tewas bukan karena terbakar tapi kebanyakan karena sesak napas.
"Saya melihat dua orang di atas sebuah sepeda motor menutup wajah mereka," katanya.
Kementerian Dalam Negeri membantah insiden itu sebagai terorisme. Kepada wartawan, para pejabat keamanan mengatakan berdasarkan penyelidikan awal terkonfirmasi bahwa serangan terjadi setelah perselisihan antara staf di klub itu dan sejumlah orang. Mesir dikenal kerap menderita kekerasan ekstrimis, khususnya menargetkan pasukan keamanan, namun serangan ke klub malam jarang terjadi.
Natasia Christy Wahyuni/PCN
Telegraph, Suara Pembaruan
 

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: